Topik 3 Tugas 3.8 Aksi Nyata
Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pembelajaran
1. Mulai Dari Diri
Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?
Jawab:
Perspektif sosiokultural yang beragam di Indonesia menjadikan guru untuk dapat membuat strategi dan metode pembelajaran yang beragam agar peserta didik merasakan langsung manfaat dari pembelajaran. Berbagai permasalahan tentang pendidikan harus dapat diatasi agar semua peserta didik merasakan pembelajaran yang berkualitas. Hal tersebut akan membuat peserta didik baik dari pelosok negeri pun dapat mengenyam pendidikan yang sama dan mencapai cita-citanya dengan baik. Karena sangat banyak di pelosok negeri anak-anak bangsa yang berkualitas memiliki mimpi tinggi dan berusaha untuk bisa menggapai mimpinya sebisanya dengan fasilitas pendidikan yang seadanya. Dari berbagai macam perspektif tersebut hendaknya mampu memfasilitasi perkembangan anak untuk menggapai impiannya dan menggali potensi dirinya. Kemudian sebagai pendidik professional harus siap untuk menerima segala macam perspektif sosial pada anak dan membuat pembelajaran yang berpihak pada anak, terutama sesuai dengan perspektif sosiokulturalnya tersebut.
2. Eksplorasi
Konsep
Apa yang Anda
pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?
Jawab:
Bahwa aktivitas sosial dan interaksi orang dewasa anak membentuk dasar sosialisasi kognitif pada anak dalam pengertian SES. Kemudian mediasi pada SES ini terkait dengan CHAT (Cultural Historical Activity Theory) dimana manusia tidak pernah bereaksi langsung terhadap lingkungannya, melainkan berinteraksi dengan objek melalui mediator yang merupakan alat dan sarana budaya. Perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pendidikan di Indonesia terlihat bahwa peserta didik dengan latar belakang perspektif yang bagus akan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, karena sudah didukung oleh lingkungannya. Namun dibalik itu semua masih ada peserta didik dengan perspektif sosiokultural menengah kebawah yang dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dikarenakan memiliki minat belajar yang tinggi, dan balik lagi hal ini sangat jarang terjadi. Ada 3 teori yang mendasari perspektif sosiokultural dam pembelajaran yaitu Vygotsky, Leont’ev, dan Ratner. Menurut Vygotsky anak-anak tumbuh menjadi kehidupan intelektual orang-orang disekitar mereka. Hal ini berkaitan dengan kaum muda mengembangkan minat dan aktivitas hidupnya bersama dengan kelompok ekonomi tertentu. Menurut Leont’ev bahwa keinginan, emosi, dan motif semuanya diproduksi didalam dan melalui sistem hubungan sosial seperti halnya proses kognitif. Keinginan adalah faktor yang memandu, mengatur aktivitas konkret agen dalam lingkungan objektif dijelaskan oleh fakta bahwa dalam masyarakt manusia objek hasrat diproduksi, dan keinginan itu sendiri karena juga diproduksi, kita dapat mengatakan hal yang sama tentang emosi dan perasaan. Ratner menyebutkan bahwa lima jenis utama fenomena budaya yaitu pertama, kegiatan budaya yang memproduksi barang, membesarkan dan mendidik anak. Kedua, nilai budaya, skema, makna, dan konsep bahwa orang-orang secara kolektif memberikan hal-hal dengan makna. Ketiga, artefak fisik yang terdiri dari perkakas, buku, kertas, gerabah, dan peralatan. Keempat, fenomena psikologis yaitu emosi, persepsi, motivasi, dan penalaran logis. Kelima, terdapatnya agensi yaitu manusia secara aktif membangun dan merekonstruksi fenomena budaya. Kelima jenis budaya ini jelas saling terkait dan bergantung masing-masing dalam mewujudkan karakter khas budaya dari dalam dirinya.
3. Ruang
Kolaborasi
Apa yang Anda
pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?
Jawab:
Dari hasil diskusi masing-masing rekan kelompok dapat diperoleh bahwa perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik berpengaruh dalam pendidikan yang berkaitan dengan cara pendang masyarakat dalam memahami arti penting pendidikan, sehingga dapat memiliki tujuan hidup yang lebih baik. Dalam dunia Pendidikan tentunya banyak ditemukan keberagaman yang unik. Kesiapan mengajar dengan memperhatikan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran pada peserta didik adalah aspek penting dalam pendidikan kontemporer. Ini mencerminkan pemahaman bahwa pembelajaran bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga memahami peserta didik dalam konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik mereka. Dengan memperhatikan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran, guru dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta didik. Ini membantu mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berpikir kritis, peduli dan inklusif. Perspektif-perspektif ini juga memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang dunia di sekitar mereka dan membentuk pandangan yang kritis terhadap isu-isu yang kompleks sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih berarti dan relevan. Hal tersebut bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang. Kemudian, masing-masing perspektif sosiokultural dalam pembelajaran yang mempengaruhi proses pendidikian memiliki persamaan terkait memahami perbedaan status sosial dan memiliki kemampuan IPTEK, perbedaanya terdapat ketika pada faktor politik yang mempengaruhi kurikulum. Diakhir diskusi saya memperoleh bahwa persamaan dan perbedaan pandangan tentang mengajar dengan memperhatikan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran pada peserta didik. Persamaan yang terdapat yaitu penting bagi guru untuk memetakan latar belakang sosial, politik, ekonomi dan budaya peserta didik dan tidak membeda-bedakan peserta didik dalam proses pembelajaran. Perbedaanya yaitu diamati dari beberapa opini tentang mengajar dengan memperhatikan perspektif sosiokultural sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Salah satunya yaitu terkait bagaimana cara guru memetakan peserta didik dan strategi, metode dan model pembelajaran yang akan dilakukan pada proses pembelajaran.
4. Demonstrasi
Kontekstual
Apa hal penting
yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama
kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?
Jawab:
Bahwa latar belakang sosial, budaya ekonomi dan politik dapat di diskusikan sehingga memperoleh kesimpulan yang sama dalam proses pembelajaran yang lebih baik dan berpihak pada peserta didik. Setiap rekan kelompok juga mampu memberikan penilaian terhadap faktor-faktor yang berbeda dan saling belajar. Kemudian juga dapat saling menghargai dan menghormati pendapat rekan kelompok lainnya serta melakukan evaluasi terhadap diskusi yang telah dilakukan.
5. Elaborasi
Pemahaman
Sejauh ini, apa
yang sudah Anda pahami tentang topik ini?
Jawab:
Perspektif sosiokultural sangat berpengaruh pada Pendidikan terutama dalam proses pembelajaran sehingga sebagai guru harus mampu menghadapi perbedaan dan tantangan yang ada. Sebagai guru harus mampu mempelajari, mengenal, dan memahami adanya perbedaan perspaktif sosiokultural dengan pendekatan kepada peserta didik dan melakukan observasi peserta didik untuk acuan merancang pembelajaran.
Apa hal baru yang
Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran
dimulai?
Jawab:
Hal yang saya pahami bahwa sebagai seorang guru harus mampu mempertimbangkan SES peserta didik dalam pembelajaran dan memperhitungkan dimensi sosial di sekolah termasuk hubungan sosial antara peserta didik dan guru. Pertimbangan akan strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik penilaian dalam pembelajaran yang akan diterapkan berdasarkan perspektif sosiokultural peserta didik perlu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik
Apa yang ingin Anda
pelajari lebih lanjut?
Jawab:
Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan berdasarkan perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik peserta didik.
6. Koneksi
Antar Materi
Apa
yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik didalam mata kuliah yang sama
maupun dengan mata kuliah lain?
Jawab:
Teori yang ada pada topik 3 ini berkaitan satu sama lain seperti teori Vygotsky terkait setiap anak yang mengembangkan minatnya berdasar kelompok ekonomi tertentu, yang berkaitan dengan pendapat Leont’ev bahwa keinginan , emosi, dan motif semuanya diproduksi melalui hubungan sosial ekonomi tertentu. Selain keterkaitan antar teori didalamnya, terdapat pula keterkaitan dengan mata kuliah lain yaitu dengan filososfi pendidikan yang sama-sama berbicara terkait budaya yang mendukug minata anak dilingkungannya. Koneksi dengan pemahaman peserta didik pada teori Bronfenbrenner yaitu individu dipengaruhi ekologi lingkungannya. Koneksi dengan pembelajaran berdiferensiasi yaitu kelas sosial budayaa dapat menjadi acuan dalam memilih strategi pembelajaran. Koneksi dengan asesmen yaitu nilai-nilai budaya dapat menjadi salah satu acuan dalam merancang asesmen yang dekat dengan budaya anak. Terakhir, koneksi dengan praktik lapangan yaitu diterapkannya pembelajaran berdiferensiasi yang mengerti kodrat anak dan mengkondisikan lingkungan belajar yang kondusif dalam siklus pertama.
7. Aksi
Nyata
Apa manfaat pembelajaran
ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?
Jawab:
Mempersiapkan diri dalam penggunaan strategi yang tepat setelah mengetahui latarbelakang SES dan CHAT peserta didik sebelum pembelajaran dimulai.
Bagaimana Anda
menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10. Apa alasannya?
Jawab:
Menurut saya kesiapan saya saat ini sudah dalam skala 9 dan sudah mulai diterapkan dalam pembelajaran siklus pertama, namun masih diperlukan evaluasi untuk perbaikan kedepan.
Apa yang perlu
Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?
Jawab:
Pemahaman yang baik, strategi yang tepat, instrument yang mendukung, dan kemungkinan yang akan terjadi lalu solusi untuk hal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar