Selasa, 26 Desember 2023

Filosofi Pendidikan Indonesia

                                                                Topik 4 Tugas 4.8 Aksi Nyata

                                                                        

                                                                        Pancasila Bagi Saya

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati pancasila sebagai entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan Perwujudkan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke 21 

Jawab: 

Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa Pancasila adalah sesuatu gagasan yang berbeda dengan gagasan lain karena merupakan gagasan dan pemikiran yang dikemukakan oleh bangsa Indonesia yang tentunya sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia memiliki makna bahwa sila-sila yang terkandung di Pancasila merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan dalam penerapan dikehidupan sehari-hari, sila-sila tersebut saling berhubungan dan tidak tidak dapat dipisahkan. Meskipun zaman telah berkembang pesat yaitu memasuki abad ke 21, penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus terus dilakukan. Hal ini dilakukan agar bangsa Indonesia tetap berada pada kaidahnya dan tidak kehilangan jati dirinya di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat ini. Salah satu contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu penerapan pancasila dalam sektor pendidikan yang saat ini diwujudkan dengan Profil Pelajar Pancasila. Namun, dalam menerapkan profil pelajar pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 tidaklah mudah, terdapat berbagai tantangan diantaranya yaitu: 

a. Keterlibatan peran orang tua dalam pendidikan kurang maksimal dalam mencapai keberhasilan pendidikan, peran guru sebagai pendidik tidaklah cukup. Namun, harus ada peran serta orang tua dalam prosesnya. Kebanyakan orang tua saat ini kurang peduli terhadap pendidikan anaknya khususnya pada aspek afektif. Para orang tua hanya peduli pada aspek kognitif saja, sehingga terkadang sikap peserta didik saat ini kurang baik meskipin aspek kognitif baik. Hal ini berlaku untuk aksi nyata dalam penerapan profil pelajar pancasila bahwa penerapan profil pelajar pancasila tidak cukup hanya diterapkan disekolah saja, namun perlunya bantuan orang tua dalam membiasakan perilaku profil pelajar pancasila dirumah. 

b. Kurang tersedia jumlah guru yang memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam menerapkan karakter profil pelajar pancasila. Fakta dilapangan, masih banyak guru-guru yang belum memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam penerapan karakter profil pelajar pancasila. Guru-guru tersebut cenderung masih nyaman dan betah dengan perangkat pembelajaran kurikulum sebelumnya dan sebagian kecil menganggap kurikulum merdeka yang memuat profil pelajar pancasila kurang praktis dan menambah beban kerja guru khususnya dalam merancang perangkat pembelajaran yang memuat penerapan karakter pelajar profil pancasila. 

c. Adanya akses informasi yang sangat luas dan tidak terbatas pada abad ke 21 yang telah berkembang pesat dalam hal teknologi dimana akses informasi sangat luas dan tidak terbatas dalam artian semua orang dari segala umur bisa mengakses informasi trsebut jika memiliki perangkat elektronik yang menyebabkan banyak anak muda saat ini kurang memiliki tata krama dan sopan santun dalam berprilaku. Oleh karena itu, ketika membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai dengan karakter profil pelajar pancasila, hendaknya guru bekerja sama dengan orang tua dalam memberikan arahan dan batasan dalam mengakses informasi khususnya dari dunia digital.


2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad Ke 21 di ekosistem sekolah (kelas)

Jawab : 

Perwujudan profil pelajar pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke 21 di ekosistem sekolah dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan berikut, yaitu: 

a. Pada dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia diwujudkan dalam kegiatan berikut: (1) Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan ibadah berdasarkan agama masing-masing; (2) Mebiasakan peserta didik untuk melakukan doa sebelum dan sesudah memulia aktifitas belajar; (3) Menumbuhkan karakter berprilaku baik terhadap sesama dapat dilakukan dengan pembiasaan dari mulai hal yang sederhana seperti menyapa; dan (4) Menanamkan nilai baik kepada peserta didik seperti menghormati teman atau guru yang berbeda agama dan menunjukkan sikap toleransi kepada semua warga sekolah. 

b. Pada dimensi berkebinekaan global diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu: (1) Melaksanakan pembelajaran dikelas yang bermuatan lokal dan seni budaya sesuai daerah sekolah masing-masing agar peserta didik mengenal identitas budaya daerah masing-masing contohnya Budaya Melayu Riau; (2) Guru melaksanakan pembelajaran yang mengandung unsur-unsur kearifan lokal pada mata pelajaran; dan (3) Melaksanakan peringatan hari besar nasional. 

c. Pada dimensi gotong royong diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu: (1) Melakukan pembelajaran dengan metode dskusi yang akan melatih kerja sama dan semangat gotong royong; dan (2) Melakukan kegiatan bersih sekolah secara bersama-sama dalam membersihkan lingkungan sekolah. 

d. Pada dimensi mandiri diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu: (1) Memberikan peserta didik tugas mandri; dan (2) Memberikan peserta didik wadah mengasah kemandirian seperti dalam OSIS, MPK, dan ekstrakulikuler. 

e. Pada dimensi Bernalar Kritis diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu: (1) Guru melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kritis peserta didik seperti pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning; dan (2) Guru memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kritis peserta didik seperti meminta pendapat peserta didik terkait kasus/kejadian nyata yang berhubungan dengan materi pembelajaran. 

f. Pada dimensi kreatif diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu: (1) Guru melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kreatif peserta didik seperti pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning; dan (2) Guru memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kreatif peserta didik seperti meminta peserta didik untuk membuat infografis atau media kreatif lainnya terkait tugas meraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perspektif Sosiokultural dan Pendidikan Indonesia

                                                                             Topik 6 tugas 6.8 Aksi Nyata                                   ...