Jumat, 03 November 2023

Filosofi Pendidikan Indonesia

 Topik 1 Tugas 1.7 Koneksi Antar Materi


RELEVANSI perjalanan pendidikan nasional

Simpulan dan Penjelasan Perjalanan Pendidikan Nasional

Dunia pendidikan merupakan sesuatu yang cukup dekat dengan saya, karena saya sudah terlibat didalamnya semenjak menjadi peserta didik hingga saat ini menjadi guru. Ketika melakukan refleksi terkait pengalaman dibangku sekolah, mampu membuka pemikiran saya terkait siapa saya sebagai seorang guru. Menjadi guru membawa saya untuk selalu berkembang dan belajar setiap harinya. Menjadi guru yang inspiratif dan menyenangkan merupakan salah satu hal yang menjadi tujuan saya, dan saya perlu terus belajar untuk itu.

Dalam proses pembelajaran menjadi seorang guru, membawa saya mengenal sosok Ki Hadjar Dewantara yaitu Bapak Pendidikan Indonesia, dimana menurutnya Pendidikan berhubungan dengan kodrat alam yaitu sebagai pendidik harus memberikan teladan yang baik demi membentuk karakter peserta didik yang positif. Kemudian kodrat zaman yaitu menekankan pada kemampuan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan seluas-luasnya seiring perkembangan zaman, tentunya tidak terlepas dari tugas guru sebagai pembimbing. Dalam sebuah pidato sambutannya beliau menjunjung tinggi kemerdekaan, pendidikan, dan kebudayaan Indonesia.


Praktik pendidikan dewasa ini yang membelenggu peserta didik, yaitu peserta didik seolah-olah terikat oleh kurikulum tanpa mampu mengembangkan kemampuan dan minat pada diri peserta didik. Hal ini membuat peserta didik tidak merdeka dalam belajar dan mnjadikan belajar tidak lagi menyenangkan. Oleh karena itulah diperlukan pembelajaran berdiferensiasi untuk memetakan setiap peserta didik agar mampu berkembang sesuai kebutuhannya, sehingga tidak lagi kembali pada masa penjajahan.

Pendidikan pada masa kolonial Belanda dan Jepang hanya sebagai syarat untuk kepentingan penguasa saja. Hingga pada tahun 1920 kemudian lahirlah cita-cita untuk melakukan perubahan radikal dalam Pendidikan dan pengajaran. Kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara dengan tujuan memberikan kesempatan dan hak pendidikan yang sama bagi seluruh rakyat Indonesia. Tentunya tanpa pandang faktor sosial, budaya, ekonomi, politik dan sesuai dengan perspektif sosiokultural yang berbeda-beda antara setiap rakyat Indonesia.

Kondisi pendidikan di Indonesia setelah merdeka mengarah kepada perubahan proses pembelajaran dan landasan pendidikan. Pada pendidikan di era ini, bangsa Indonesia berusaha menghilangkan paham-paham pendidikan Belanda dan Jepang, sehingga peserta didik memiliki ciri khas Indonesia dan berkarakter. Pembelajaran di rancang sedemikian rupa agar budaya bangsa Indonesia dapat terus diwariskan. Pembelajaran juga memperhatikan tahap perkembangan peserta didik agar proses pembelajaran bermakna, salah satunya mendalamai teori-teori pemahaman peserta didik. Kemudian peserta didik juga perlu diberikan prinsip pengajaran dan asesmen yang tepat dalam melihat perbaikan kualitas di setiap pembelajarannya menjadi manusia yang merdeka.


Refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang diperoleh

Berdasarkan pidato Ki Hadjar Dewantara bahwa Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat, saya merefleksikan diri untuk menjadikan pendidikan sebagai wadah menanamkan benih kebudayaan yang muncul dalam pendidikan kepada peserta didik sebagai bibit-bibit yang akan menjadi generasi masa depan bangsa yang beradab, berakhak mulia, dan berguna bagi bangsa dan negara.

Dengan melihat perjalanan pendidikan dari sebelum hingga setelah kemerdekaan membuat saya paham akan pendidikan yang memerdekakan peserta didik. Pendidikan yang tidak menjadi belenggu bagi peserta didik sehingga peserta didik mampu berkembang. Pendidikan yang menuntun tumbuh kembangnya peserta didik sesuai kodratnya. Pengajaran yang sesuai dengan asas pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, Ing ngarso sung tuladho (guru didepan sebagai contoh), Ing madya mangun karsa (guru ditengah memberi semangat serta ide), dan Tut wuri handayani (guru dibelakang memberi motivasi).

Jika kelak menjadi seorang guru Saya ingin menjadi guru yang dapat menjadi contoh, dan menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. Menjadi guru yang mampu memberikan kesan baik dalam pembelajaran. Menjadi guru yang mampu mendidik dengan mengasuh dan memberi nilai-nilai positif dalam kehidupan mereka dengan memperhatikan dan menuntun peserta didik untuk mengembangkan diri agar merdeka batinnya, pikirannya, dan juga tenaganya. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang memanusiakan manusia, dan pendidikan yang mencerminkan budaya bangsa agar menjadi manusia yang mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perspektif Sosiokultural dan Pendidikan Indonesia

                                                                             Topik 6 tugas 6.8 Aksi Nyata                                   ...